Pusat Informasi Donor Darah Kawanua
Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, setelah darah diambil, ke mana perginya? Apakah langsung diberikan ke pasien? Bagaimana prosesnya? Yuk, cari tahu perjalanan darah setelah didonorkan!
Setelah darah diambil, sampel kecil dari setiap kantong darah akan diuji di laboratorium untuk memastikan darah aman digunakan. Pemeriksaan ini meliputi:
✔ Golongan darah (A, B, AB, atau O)
✔ Rhesus (Rh+ atau Rh-)
✔ Deteksi penyakit menular seperti HIV, Hepatitis B/C, dan Sifilis
⚠ Jika ada indikasi penyakit tertentu, darah tidak akan digunakan dan pendonor akan diberi tahu secara pribadi.
Darah yang telah lolos uji tidak langsung digunakan, tetapi dipisahkan menjadi beberapa komponen sesuai kebutuhan pasien:
🔴 Sel darah merah → Digunakan untuk pasien anemia, operasi besar, atau kecelakaan
🟡 Plasma darah → Dipakai untuk pasien luka bakar atau gangguan pembekuan darah
⚪ Trombosit → Diperlukan oleh pasien kanker atau gangguan pembekuan darah
💡 Satu kantong darah bisa menyelamatkan hingga 3 nyawa karena dapat digunakan untuk beberapa pasien berbeda!
Darah yang sudah dipisahkan akan disimpan dalam kondisi khusus:
Sel darah merah disimpan pada suhu 2–6°C dan bisa bertahan 42 hari
Plasma dibekukan pada suhu -18°C dan bisa bertahan hingga 1 tahun
Trombosit harus digunakan dalam 5 hari karena tidak bisa disimpan lama
Jika ada pasien yang membutuhkan transfusi, rumah sakit akan menghubungi bank darah untuk mengirimkan darah sesuai kebutuhan. Darah akan melalui pemeriksaan kecocokan terakhir sebelum diberikan ke pasien.
💡 Proses ini memastikan bahwa darah yang didonorkan benar-benar aman dan bermanfaat bagi penerima!
Setelah tahu perjalanan darah yang kamu donorkan, kamu pasti makin yakin bahwa donor darah adalah tindakan mulia. Yuk, jadilah pahlawan bagi mereka yang membutuhkan!