Pusat Informasi Donor Darah Kawanua
Banyak orang ingin rutin mendonorkan darahnya, tapi tahukah kamu bahwa ada jeda waktu yang harus diperhatikan? Yuk, simak aturan aman seberapa sering kita bisa donor darah!
Setelah mendonorkan darah, tubuh membutuhkan waktu untuk memproduksi kembali sel darah merah yang hilang. Berikut aturan jeda waktu berdasarkan jenis donor darah:
✔ Donor darah biasa (whole blood): Minimal 12 minggu (3 bulan) sekali
✔ Donor plasma darah: Setiap 2 minggu sekali
✔ Donor trombosit: Setiap 2 minggu sekali
✔ Donor sel darah merah ganda: Setiap 4 bulan sekali
⚠ Catatan: Untuk donor darah biasa, pria bisa mendonor maksimal 5 kali setahun, sedangkan wanita maksimal 4 kali setahun karena siklus menstruasi yang mempengaruhi kadar zat besi dalam darah.
Jeda waktu ini penting agar tubuh punya cukup waktu untuk:
✅ Mengembalikan jumlah sel darah merah yang hilang
✅ Menjaga kadar zat besi dalam tubuh tetap normal
✅ Mencegah efek samping seperti lemas atau pusing setelah donor
💡 Tips: Pastikan selalu mengecek hemoglobin sebelum donor agar tetap aman dan sehat!
Beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak boleh mendonor terlalu sering atau harus menunggu lebih lama:
🚫 Penderita anemia atau kadar hemoglobin rendah
🚫 Orang dengan tekanan darah rendah
🚫 Pasien yang baru operasi atau sakit berat
🚫 Wanita yang sedang hamil atau baru melahirkan (harus menunggu minimal 6 bulan setelah melahirkan)
💡 Jika ragu, selalu konsultasikan dengan petugas medis sebelum mendonor!
Untuk memudahkan, kamu bisa mencatat tanggal terakhir donor dan menghitung jeda waktu yang dibutuhkan. Beberapa aplikasi kesehatan juga menyediakan fitur pengingat donor darah.
📆 Cek jadwal donor dan rencanakan agar bisa rutin membantu sesama!
Menjadi pendonor rutin bukan hanya baik untuk orang lain, tapi juga untuk kesehatanmu sendiri. Yuk, terus berbagi kehidupan dengan donor darah secara teratur sesuai aturan!